Welly dan murid

Welly dan murid
Siswa SMA YPPI 1 Surabaya seusai berpantomime

Rabu, 17 Februari 2010

Naskah drama Monolog

Welly SK
ORANG LUPA
SEORANG TOKOH BERKOSTUM KORAN DENGANMENGENAKAN TOPENG KORAN YANG HANYA MENUTUPI BAGIAN WAJAH DARI DAHI HINGGA HIDUNG. SANG TOKOH SALTO DARI SET WING KIRI BELAKANG SAMPAI SET WING DEPAN KANAN PANGGUNG, SANG TOKOH KELUAR DARI SET WING KANAN BELAKANG PANGGUNG DENGAN MERANGKAK ATAU MEMBENTUK GERAKAN YANG ARTISTIK SAMPAI KE SET WING KIRI DEPAN KEMUDIAN SANG AKTOR ROL DARI SET WING KIRI TENGAH PANGGUNG SAMPAI KE SET WING KIRI TENGAH PANGGUNG. DAN SANG AKTOR BERJALAN MUNDUR SAMBIL MEMBAWA CAJU(alat melubangi tanah untuk menanam jagung)BERJALAN MELINGKARI PANGGUNG LALU BERHENTI TEPAT DITEGAH PANGGUNG.MEMBANGUN IRAMA DAN SUASANA DENGA CAJU YANG DIBAWANYA
Fade in
Topeng : (Berjalan ke Set wing kiri) Kita, kenangan, alam keperjakaan, dunia, menara Evel, Menara Condong Piza, Tembok Cina, Candi Borobudur, Monas, Tugu Pahlawan, Himalaya, Semeru, Kutub utara, Kutub selatan, Honay, Joglo, belantara. Kita! (Keluar)
DILUAR TERDENGAR LEDAKAN YANG SANGAT DAHSYAT
Topeng : ( Berjalan dari Set wing kiri depan menuju ke set belakang kanan depan, Berdiri menutup telinga) Manusia, Rumput, Angin, tulang belulang, Lumpur, langit berputar-putar, berputar-putar, berputar-putar. (Keluar)
DILUAR TERDENGAR SUARA TERIAKAN MELENGKING.
Topeng : (Tengkurap dari set wing tengah kanan menuju set wing tengah kiri) Seperti, sebenarnya, khayalnya, cita-citanya mimpinya, bayang jauh, bayang dekat (Keluar. Black Out)
Fade in
Badut : (mengenakan Kostum Badut bergerak layaknya menghibur anak kecil) Halo…hai… apa kabar semuanya, ayo foto tiga ribu saja (tertawa), adek-adek pengalaman saya menjadi badut itu sudah tidak diragukan lagi, betapa tidak saya hidup didunia ini sudah 50 tahun sedangkan saya ini dilahirkan dari kluaraga badut professional. Bapak saya yang seharusnya tampan tidak terlihat ketampanananya gara-gara dia harus menutup wajahnya dengan badut, ibu saya juga demikian hingga keduanya bisa menjadi sepasang suami istri karena tidakmelihat wajahnya hanya tertarik pada kelucuan sau sama lain, ibu sungguh beruntung mendapatkan ayah, selain dia tampan dia sangat hebat dia pernah diundang Michael Jakson untuk menghibur saat ulang tahunnya, pernah juga dia di undang di Singapoer untuk mengikuti loma badut sedunia hingga dia membuat sebuah organisasi persatuan badut sedunia akherat, aneh bukan (tertawa) tapi menurut saya tidak aneh sebab kedudukan badut itu sama dengan mentri pendidikan, ya! Mentri pendidikan bertugas mengatur system pendidikan dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan hal pendidikan sedangkan badut juga mengatur system untuk menghibur anak-anak yang sudah penat dengan pendidikanyang sekarang ini membuta penat, bukan sekarang saja sich tapi sudah berates tahun yang lalu pendidikan di Indonesia sangat membosankan dan menjenukan, beruntunglah kamu yang tahu badut dia adalah sesosok yang tidak menimbulkan penat atau bosan malah sebaliknya semua orang akan senang yak kan! (tertawa, tiab-tiba terdengar suara sirine, dia menyimak suara itu dengan ekspresi bingung sampai suara itu hilang. Dia menggerutu) suara itu, suara itu, suara itu adalah suara yang menyakitkan karena yang memiliki suara itu hanya tiga instansi kalau tidak Polisi, Ambulance, Satpol PP. (bertanya pada penonton) apa yang menguntungkan dari mereka, dia tertawa lagi) intinya semua itu menyebabkan orang sakit (bertanya pada penonton) ya, kan?! (terdengar suara dari kejauhan, seakan memarahi) apa yang kau katakan, apa yang kau katakan, kalu kau tidak minta maaf kutembak kepalamu (takut bercampur bingung) maaf untuk apa?! Dan kenapa ditembak?! (karen kau sudah menjadi badut, suara dari luar”aku hitung tiga kali”) ya! Ya! Maaf akan aku lepaskan.
Badut : (dia melepas baju badut, dia telanjang, berlagak seperti bayi, meloncat-loncat dari atas kebawah setiap diatas ekspresi selalu berubah) mama! Papa! Ibu! Bapak! Bapak! Bapak! Bapak! Aku ingin mimik! Mimik! Mimik!
Bayi badut : (merangkak pelan-pelan seperti putus asa) bapak…..ibu….aku sudah tidak tahu, bagaimana? Seperti apa? Untuk apa? Dan bagaimana? (duduk pasrah dipuncak keputus asaan, lima detik disela dia duduk dia menangis, satu menit dia menagis hingga pada puncak tangisannya dan perlahan berhenti) aku tidak tahu asal usus air susu dan susu, aku tidak tahu reuni malam yang terjadi waktu itu, aku juga tidak tahu tentang sejuknya angin dan rindangnya sawah yang sekarang menjadi kota (tersengguk-sengguk) mama…ibu….mak….mboke…..susu….susu….(merangkak dengan cepat beteriak dari pojok kepojok) susu ibu….susu…..mama…..susu……mak…..susu….mboke…..susu…papa….(berhenti, bingung) papa? ayah? Bapak? Pa’e? siapa yang mau menjadi papa, ayah, bapak atau pa’e saya? siapa? Siapa? Siapa? Siapa……! Oh ya! Aku lupa bahwa dengan SBY? Eh, jangan salah ini bukan Presiden kita tapi singkatan kota Surabaya yang panas, penuh sesak, banyak rakyat miskin, banyak pengangguran, banyak copet (tertawa)hehehe..
Bayi badut : (diam, bayi badut hanya merangkak kesana-kemari diam sambil tertunduk, tiba-tiba dijauhan terdengar suara “he…..,he………,he…….” Bayi badut terkaget) oh! Siapa itu! Siapa itu! (suara itu menjawab “he…..he…..” bayi badut hanya menjawab) terima kasih….!
Bayi badut : (Ingat sesuatu, berteriak) berikan aku sesuatu! Berikan aku sesuatu! (dari berbagai arah bantal yang semuanya berwarna merah putih menghantam tubuhnya hingga bertumpuk-tumpuk).(dia menjerit layaknya tertimpa batu besar, hingga dia terbangun) akh….akh…..he…aku terbangun! Aku terbagun dengan indah dan jelita.(dia tersungkur kembali) aduh! Bagaimana menurutmu? Bagaimana tanggapanmu? Bagaimana kamu? Bagaimana kamu? (black out)
Fade In
Petani : (bayi badut memakai topi petani, berjalan dari tengah belakang panggung berjalan berputar) menyanyikan lagu ler iler dengan nada sedih.
Petani : (memandang jauh, diiringi dengan siul yang membawa dia bertambah jauh dalam lamunannya, berlaku seperti orang yang sedang mengusir burung-burung) kini manusia-manusia jelata mengusik ketenanganya sendiri demi mendapatkan dirinya sendiri yang tak kunjung beroleh nyenyak sebelum tidur, masa kini adalah masa diriku yang telah lama lalai dengan diri dengan kasih sayang dengan apa saja yang pernah ada dan pernah diadakan.(membunyikan kaleng untuk mengusir burung, sembari menyerukan nada usirannya) kenapa makin hari makin ertambah banyak yang suka meniru an semakin ingin meniru sedang pagi hari belum berajak tinggi dari tidurnya dan matahari belum mengajak kembali untuk serius mengapai jauh.(kaleng yang dibawah dibunyikan makin keras dialog yang diucapkannya pun mengikuti) kaleng manusia, manusia kaleng, kaleng-kaleng manusia(berjalan meuju keluar) black out


Tidak ada komentar:

Posting Komentar