Kabinet Patek dan Cok

Welly SK

KABINET PATEK DAN COK

PENOKOHAN
1.Darmaji
2. Poltak
3. Matraji
4. Slamet
5. Pak RT
6. Tetangga Pria
7. Tetangga Wanita


DI KAMPUNG YANG PENUH SESAK DENGAN RUMAH, KEBANYAKAN MATA PENCARIAN MASYARAKAT TERSEBUT TIDAK MENENTU NAMUN JIKA DI PROSENTASI LEBIH BANYAK YANG PENANGGURAN DARI PADA YANG BEKERJA TERUTAM KAUM ADAMNYA, POLTAK DAN SLAMET SEDANG JAGA DI POS KARENA DAERAH SIDOTOPO SURABAYA SERING SEKALI KEMALINGAN MAKANYA SETIAP HARI KAMPUNG TERSEBUT HARUS DIJAGA, MALAM YANG SANGAT DINGIN DENGAN HANYA DITEMANI SECERET KOPI PANAS KIRIMAN DARI PAK RT, TIGA PRIA TERSEBUT SEDANG ASYIK NGOBROL, SEMBARI NGOBROL POLTAK DAN MATRAJI BERMAIN CATUR SEDANGKAN MATRAJI BINGUNG DENGAN NYAMUK YANG MENGERUBUNGI TUBUHNYA.
01. Poltak : (dengan logat bataknya dia berbicara dengan darmaji) Hei…kawan ayo kau jalankan caturmu jangan kau bengong saja ,apa kau sudah mengaku kalah hehm!
02. Matraji : (Masih bingung mau menjalankan catur yang mana) ehm……..ehm……..
03. Poltak : (melihat wajah darmaji kemudian tersenyum kecut) hem…..! (kemudian menanyai Darmaji kembali) Ayolah darmaji! Jangan kau bengong saja jalankan anak caturmu itu.
04. Matraji : Apa yang mau dijalankan, orang rajanya saja sudah terjepit kok, sama seperti presiden kita yang sudah terjepit tidak bias berkutik melihat masalah-masalah yang terjadi saat ini.
05. Poltak : Tak usahlah kau fikirkan Presiden itu sebab tak bisa memberikan pekerjaan aku. Sudahlah mengaku kalah sajalah kau.
MEREKA SEMUA SIBUK DENGAN TUBUHNYA KARENA BANYAK NYAMUK YANG MENGGIGIT TUBUHNYA
06. Slamet : (sibuk memukuli nyamuk yang menggigit tubuhnya) eh..yalah! yak opo sech rek kalian itu gara-gara catur saja jadi repot,apa kalian tidak pernah berfikir bagaimana caranya kita bisa dapat kerja untuk membiayai anak-anak kita, istri kita, kadang-kadang mertua kita kalo minta, apa ya kalian tidak mau usaha! aku ini sudah malu, sudah ndak kuat sebenarnya hidup klotang-klantung, makan minta istri, uang minta istri sampai yang itu juga minta istri opo yo koen gak isin rek karo tonggo? Biarlah Presiden mengurus negaranya dan rakyatnya ya…..walaupun jika dilihat sekilas telah gagal.
DENGAN TERSENTAK MEREKA BERDUA MENDEKATI SLAMET DENGAN MENGUCAPKAN KALIMAT SECARA BERSAMA-SAMA.”betul juga ya met”
07. Slamet : Betul apanya yang betul la wong kalian itu sekolah saja ndak lulus SMA kok, memangnya mau kerja apa? Sekarang lulusan SMA saja kerjanya jadi penjaga Conter HP kalo yang ndak lulus mau jadi apa mau jadi penjual togel, pencuri, jambret atau apa sedangkan penjara di indonesia ini sudah penuh mending cari kerja yang gampang tapi cepet dapat uang.
MENJAWAB DENGAN SERENTAK LAGI “kalau kamu sendiri!”
08. Slamet : makanya dari tadi aku terus diam sambil melamun mau kerja apa aku, lha wong aku jalan saja tidak lancar apalagi mau kerja lak yo mustahil gak iyo ta?
09. Poltak : Ya… kawan aku sendiri sebenarnya juga malu dengan tetanggga, tapi setelah aku fikir-fikir kenapa harus malu sedangkan yang melakukan kan aku jadi tak usalah dianggap repot yang penting bisa makan, bisa menggauli istri itu sudah cukup, tapi kalau nanti aku sudah punya anak aku bakalan kerja soalnya kata ustadz anak itu rizki dari Yang Maha Kuasa makanya aku sekarang masih konsentrasi dalam pembuatan anak dulu he…he…..he…
10.Matrraji : Kalau saya beda lagi, saya sudah merancang produksi pemanfaatan barang bekas untuk dijual lalu kemudian didaur ulang kan bagus, selain dapat menghindarkan dari bencana alam, juga dapat memberikan tambahan kantong, ya kan?
11. Slamet : cita-cita Poltak bagus tapi ngawur, kalau matraji bagus cita-citanya mulia,tapi itu semu kalian lakukan kapan.
MANJAWAB DENGAN SERANTAK LAGI “ memang apa yang bisa kau lakukan “
12. Slamet : Kalau aku sebenarnya lebih memilih menjadi pelukis, sebab dulu aku dulu pernah sekolah di Seni Rupa tapi sayang aku berhenti ditengah jalan karena over dosis mungkin terlalu bayaknya aku mengkonsumsi narkoba hingga kakiku seperti ini.
13. Poltak : Memangnya kaki kau itu kena apa hingga jalan kau pincag seperti itu.
14. Matraji : oh …..kamu dulu anak nakal ya, hebat ya pernah terkenal dong pastinya.
15. Slamet : (menerawang jauh) kadang kalau aku mengingat masa itu sangat menyenangkan sekaligus mengenaskan, betapa tidak! Dulu prestasiku tidak pernah berhenti, banyak wanita-wanita yang ngantri jadi pacarku sampai –sampai dua diantara sekian bayak wanita yang mengejarku siap memberikan apa saja asalkan mereka mau jadi pacarku, kerena ada umpan yang memberi pancing ya Monggo la wong arek kene kok dilawan, akhirnya salah satu dari dua wanita tersebut hamil karena perbuatanku aku dituntut orang tuanya untuk seger mengawininya tapi aku tidak siap dan aku tinggal dia lari ke Jakarta, sesmpainya di Jakarta waktu itu aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan hingga aku memutuska untuk menjadi pengaen jalanan dan bergabung dengan anak-anak punk dan akhirnya mulailah aku menjajal masakan nikmat yang namanya Narkoba itu, minuman-minuman dengan kadar alkohol tinggi pun sudah pernah aku cicipi hinga suatu ketika barang-barana haram yang aku konsumsi itu sulit sekali untuk mendapatknnya dan jika ingin mendapatkannya aku harus mengeluarkan uang ratusan ribu tanpa berfikir panjang aku segera beraksi kejalaan tapi bukan untuk ngamen melainkan menodong orang-orang didalam mobil agar dia mau menyerahkan uang kepadaku, tapi nasib sudah berkata beda pada saat aku menodong, dilokasi penodongan tersebut terdapat polisi yang sedang patroli dengan sigap Polisi menghentikan aksiku namun aku tidak diam saja dengan respon cepat aku lari tapi dasar nasib buruk kakiku menjadi sarang peluru pistol polisi itu. Polisi itu segera menangkapku dan melarikan aku ke rumah sakit untuk mengoprasi kakiku yang terkena tembakan dari polisi laknat itu, rasa sakit yang tertahankan membuat aku ingin menghindar dari oprasi itu, dokter merasa kesulitan saat mengoprasi kakiku karena tigkahku yang tidak bisa dihentikan gunting yang digunakan mengoprasi kakiku tiba-tiba menancap ditulangku,rasa sakit itu malah lebih tidak tertahankan lagi, akhirnya denga proses yang sangat lama dan sangat sulit akhirnya peluru tersebut bisa dikeluarkan.setelah satu bulan di penjara kakiku sudah tidak sakit lagi tapi anehnya aku tidak bisa jalan dengan normal lagi. Dan itu sampai sekarang yang kalian lihat ini.
16. Poltak : Lalu bagaimana ceritanya hinggga kau bisa kembali lagi ke orang tuamu.
17. Slamet : Karen aaku sudah sadar bahwa hidup tidak akan berharga jika aku tidak mau menghargai hidup.
18. Matraji : Lalu nasib perempuan yang kamu tinggal bagaimana?
19. Slamet : Aku tidak tahu,semenjak aku kembali kerumah tidak ada kabar lagi, kabar terakhir yang akau terima bahwa dia sudah menikah dengan anak keturunan PKI.
20. Poltak : Lalu sekarang mereka tinggal dimana?
21. Slamet : mereka tinggal di luar kota. Tapi dengar-dengar rek… mereka akan datang kekampung kita ini.
22. Matraji : Memang ada urusan apa mereka datang kampung kita ini?
23. Slamet : Aku yo gak ngerti rek.... tanya sendiri sana sama pak RT atau sama pak Kades!
24. Poltak : kawan…..ngomong-ngomong soal PKI kampung kita ini ada seseorang yang menjadi saksi dari keganasan PKI, tapi untung saja dia terselamatkan dari kekejaman PKI itu dan semenjak PKI sudah terkikis, Darmaji yang menjadi saksi dari keganasan PKI itu gila karena stres anak istrinya meninggal dan sepertinya tapi masih ada satu anaknya yang masih laki-lakinya yang masih hidup tapi da sekarang pergi merantau, disisi lain dia selalu terbayang-bayang bagaimana komplotan PKI itu membunuh anak dan istrnya tersebut hingga setiap malam jam 00.00 dia selalu berjalan-jalan dan berceloteh apa kamu melihat PKI dengan istri dan anakku yang dbawah selain itu jika dia berpapasan dengan orang maka orang yang ditemui itu akan ditanya dimana anaknya,mana istriny dan dimana PKI itu, Mungkin sebentar lagi dia akan muncul tugu saja.
25. Matraji : Beb….bebe….bebe…Berarti pak Darmaji yang selama ini berjalan kesana –kamari itu adalah korban sekligus saksi dari keganasan PKI.
26. Slamet : Mosok rek…aku uga baru ngerti lho kalau pak Darmaji itu adalah korban sekaligus saksi dari keganasan PKI, tapi kasihan juga ya? Dia tidak ada yang merawat sampek makan saja itu dari tetangga-tetangga yang berbaik hati mau memberikan makan untuknya. Tapi bajunya dan tubuhnya, sudah tidak pernah ganti baju,tidak pernah mandi jadi bentuk dan baunya sudah tidak karuan.emang hidup dan nasib itu tidak bisa ditebak yo….
27. Matraji : Memangnya keganasan PKI itu seperti apa,hingga membut trauma psikologi yang sangat dahsyat?(pura-pura tidak tahu)
28. Poltak : Aku tidak tahu, barang kali kau Met yng mengerti tentng PKI itu?
29. Slamet : Ini cerita sekilas yang saya dapat lho rek …., PKI itu adalah partai komunis Indonesia yang pada waktu itu lambangnya adalah palu arit yang artinya adalah Palu Sabit, Coba bayangkan dari lambangnya saja sudah dapat ditebak bagaiman pergerakan partai tersebut selain itu namanya saja komunis pasti arahnya pada pemberontakan dan komunisme. Memang PKI disebut sebagai partai tapi pergerkanya yang tidak seperti partai, apa kalian tidak pernah mendengar kiprah jelek PKI?
30. Matraji : Pernah! Yang aku dengar PKI itu banyak membunuh orang-orang indonesia degan sangat kejam.
31. Poltak : ya!betul itu… bahkan buka orang dewasa saja yang dibunuh melainkan anak kecil. Dan caranya pun sangat keji. Anak kecil dilampar keatas kemudian ditsuk dengan tombak,dibanting ketanah. Apalagi orang-orang tua tembakan,bacokan senjata-senjata seperti parang,sabit bersarang dibagian tubuh korbanya.
32. Slamet : Ya….memang seperti itulah kekejihan PKI,hingga Darmaji sendiri menjadi seperti itu.
TIBA-TIBA TERDANGAR SURA TERIKAN DARMAJI DARI KEJAHUAN “Hentikan….hentkan…..hentikan jangan…..jangan….. mana anakku,mana Istriku………PKI…..PKI”
33. Poltak : Coba kawan…..degarkan suara itu! Perhatikan apa yang diteriakan.
34. Matraji : Hentikan,hentikan,jangan,jangan,mana anakku,mana istriku,PKI,PKI.
35. Slamet : Rek…rek….teriakannya sagat histeris dan terdegar sangat ketakutan.
SUARA ITU SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENDEKAT DAN SAMPAILAH DI DEKAT POS RONDA ITU,KEMUDIAN DARMAJI BERHENTI TEPAT DISAMPING KANAN POS RONDA TERSEBUT. TIBA-TIBA DIA DIAM MEMANDANG SEKUMPULA BAPAK-BAPAK YANG SEDANG RONDA, DENGAN MENGAGETKAN DIA BERTERIAK ha……ha…….komplotan PKI….komplotan PKI”.DAN ITU TERJADI BERULANG-ULANG HINGGA SEBAGIAN WARG YANG MEDENGAR KELUAR DARI RUMAH.
36. Poltak : Bakalan rame ini…
36. Matraji : Bebe….bebebe aduh…aduh gimana ini?
37.Slamet : panggil warga minta bantuan!
POLTAK,MATRAJI DAN SLAMET BERTERIAK tolong…tolong…..tolong…HINGGA TETANGGA SEKITAR KELUAR.
38. Tetangga Pria : (sembari membenarkan sarungnya yang hampir mlorot). Ada apa….ada apa….
39. Tetangga Wanita
: ( Dengan wajah tidak karuan, rambut acak-acakan dia berlari meghampiri)he…..he…..he….ada apa….
Pak RT : (terjaga karena mendengar suara teriakan-teriakan itu). Ada apa ini…ada apa….
SEMUA SUDAH TAHU BAHWA KERAMAIAN ITU YANG MENJADI PENYEBAB UTAMA ADALAH DARMAJI.DENGAN CEPAT PAK RT MEMERINTAHKAN PARA TETANGGA DAN BAPAK-BAPAK YANG RONDA UNTUK MEMASUKKANNYA DIA KEMBALI KERUMAH.
40. Pak RT : Cepat bawah dia pulang kerumahnya biar tidak menganggu kenyamanan masyarakat beristirahat cepat…..
SEMUA MENJAWAB Ya pak………………………………… SEMUANYA KEMBALI KETEMPTNYA MSING-MASING YANG TIDUR MELANJUTKA UNTUK TIDUR DAN YANG JAGA KEMBALI LAGI UNTUK JAGA.
41. Pak RT : (Menggerutu) Dasar orang gila tidak pernah sekolah, apa tidak tahu ini sudah malam (berjalan kembali kerumah)
42. Tetangga Pria : (Menggerutu) Wah hampir saja incaranku tepat sasaran tapi meleset gara-gara orang gila itu.(menunjukan kalu dia akan berhubungan dengan Istrinya)

43. Tetangga Wanita
:(Iba dan merasa kasihan dengan Pak Darmaji) kasihan pak Darmaji sudah tidak punya siapa-siapa dikampung ini yang mempedulikan dia hanya beberapa orang saja.apa dia salah? (bertanya kepada bapak-bapak yang sedang melanjutkan rondanya)
44. Poltak : Semua orang salah kenapa orang gila dibiarkan ada di tengah-tengah masyarakat dan kenapa orang-orang sekitar tidak ada yang peduli dengan dia, paling tidak membawa dia ke rumah sakit jiwa atau bagaimanalah…yang penting dia tidak terlantar hidupnya.
45. Matraji : Yang salah adalah PKI mengapa meraka harus ada.
46. Slamet : Yang salah itu sejarah, Politik,masyarakat dan budaya.



47. Tetangga Wanita
: Yang salah itu kalian mengapa tidak mempedulikan Pak Darmaji? (Kembali pulang kerumahnya)
48. Poltak : Siapa yang tidak peduli, Kita ini peduli tapi bukan untuk kepentingan satu orang tapi kepentingan umum, buktinya sekarang kita ronda disini tidak dibayar tetap saja kita ronda,demi apa demi kepedulian terhadap kampung kita yang tercinta ini. Kalau kita memperdulikan Darmaji gila itu apa nantinya ada yang memperdulikan kita.
49. Matraji : Betul itu……hehehe…
50. Slamet : Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, yang salah adalah mengapa sekarang kita belajar bersikap seperti PKI, dan kejadian yang serupa dengan PKI pun banyak di indonesia ini.
51. Poltak : Apa maksudmu dan Apa buktinya…jangan kau mengada-ada kawan.
52. Matraji : Siapa yang belajar menjadi PKI apa Kau(tertawa)….ha….ha….
Poltak : (Poltak ikut tertawa)ha……ha……ha…..
DISELA-SEL PEMBICRAAN MEREKA MATRAJI BERTERIAK “PKI……………..PKI…………….PKI………………….kalian semua PKI”
53. Slamet : Apakah kau tidak mendengar teriakan itu he….secara tidak langsung kita sudah menjadi PKI,semua orang telah menjadi PKI bahkan politik indonesia sekarang ini adalah PKI, karena perlahan politik telah menyengsarakan dan membunuh rakyat indonesia yang tak bersalah satu persatu.
54. Slamet : Bahkan masyarakat indoesia pun telah bertindak menjadi PKI.
55. Poltak : Apa dasarnya sehingga Kau dapat mengatakan seperti itu kawan
56. Slamet : aku berbicara tanpa dasar, tapi akau berbicara dengan bukti dan realita yang sudah ada rek……
57. Poltak : Bukti dan realita macam apa yang kau maksudkan.
58. Slamet : Tanyalah pada Matraji!
59. Poltak : Apa Kawan?
60. Matraji : aku tidak tahu apa yang dia maksudkan,apa gara-gara aku orang madura lalu kamu bisa bicara seperti itu.
61. Poltak : apa yang kau maksud met?
62. Slamet : Apa kalian pernah mendengar tragedi sampit?
63. Matraji : aku tahu. Itu adalah perang antara suku madura dengan suku Dayak yang ada disampit Kalimantan Timur?
64. Slamet : Kamu tahu apa penyebabanya sehingga perang antar pulau itu bisa terjadi ?
65. Matraji : yang jelas perang itu terjadi karena masyarakat Sampit menganggap masyarakat Madura telah merebut mata pencaharian Sampit sehingga banyak masyarakat Sampit yang pengangguran.
DISELA-SELA PEMBICARAN MEREKA TERDENGAR LAGI TERIAKAN DARMAJI “PKI……………..PKI…………….PKI………………….kalian semua PKI”
66. Slamet : Bukan gara-gara itu rek…tapi gara-gara salah satu dari orang Madura memperkosa anak perempuan dari kepala suku dan tahu tentang hal itu sehingga masyarakat sampit naik tikam dan masyarakat madurapun tdak terima jika merek dituduh seperti itu, sehingga terjadilah peperangan itu.
67. Matraji : (mulai Emosi) Tidak itu tidak benar,itu tidak benar…!
68.Slamet : Apanya yang tidak benar wong buktinya itu sudah sangat jelas bahkan banyak korban yang berjatuhan dari mulai orang tua,dewasa,remaja,anak-anak,balita dan bayi tapi kebanyakan korban yang meninggal adalah anak kecil,balita dan bayi, kalau sudah begitu sipa yang harus disalahkan.
69. Matraji : (Emosi matraji semakin memuncak) he….patek yang menjadi korban disana bukan orang sampit saja tapi juga orang Madura bahkan lebih banyak orang Madura yang mati.apa kamu tidak tahu patek….bayi dilempar kemudian ditusuk tombak,anak kecil lari di sebet dengan parang dan banyak lagi orang-orang Madura yang menjadi korban, kalau seperti itu siapa yang salah….
70. Slamet : ( Slamet Mulai emosi) Cok….kamu diberitahu kok ngeyel yang jelas Carok yang aslinya sebagai budaya asli Madura yang seharusnya dikembangkan sebagai kesanian Cok…..bukan sebagai permusuhan antar pulau….
71. Matraji : (Mulai menuding-nuding Slamet dengan Emosi yang sudah memuncak) Patek……………………………………………………itu buka budaya tapi harga diri yang arus kami pertahankan sebagai masyarkat kampung garam, bukan sebagai budaya. Haraga diri masyaratakat Madura sudah dilecehkan. Apa di pulau lain tidak ad budaya seperti itu,seperti disurabaya misalnya apa Bonek itu tidak sama tidak PKI he….yang tidak jelas masalahnya tapi membuat maslah dengan salaing tawuran sehingga terjadi pembunuhan,dan itu terjadi disetiap cara sepak bola yang melawan Persebaya.
72. Slamet : Itu bukan persoalan PKI atau tidak Cok….. tapi itu adalah persoalan harga diri kelompok Bonek yang dinodai kelompok lain dan bonek itu memilki semangat sama seperti Bung Tomo yang rela mati.
73. Matraji : Jangan mengikutkan pahlawan yang telah membantu bangsa Indonesa merebut kemerdekaan.Lalu apa yang di bela dari Bonek.apa Patek…….patek……(melagukan kata-kata patek tersebut)
PRDEBATAN ITU TERJADI SAMPAI JAM 04.00, HINGGA BANYA ORANG YANG BERJALAN KESANA KEMARI KARENA WAKTUNYA PARA WANITA BEKERJA, ADA PENJUAL SAYUR YANG PERGI BELANJA UNTUK DAGANGANYA NANTI, ADA YANG KEPASAR BERBELANJA UNTUK KEPERLUAN SEHARI-HARI DAN BANYAK LAGI PROFESI YANG LAIN DAN KESEMUANYA ITU DILAKUAKAN OLEH WANITA, SAMPAI AKHIRNYA POLTAK YANG TERBANGUN KARENA MENDENGAR KERIUHAN DAN KENAPA DIA TIDUR PADAHAL MATRAJI DAN SLAMET BERTENGKAR? KARENA POLTAK TIDAK MAU MENPEDULIKAN PERTENGAKARAN YANG DIANGGAPNYA TIDAK PENTING.
74. Poltak :(Menguap) aduh….sudah pagi,(melihat slamet dan Matraji yang saling melotot, jengkel dan emosi) he…kawan sudahlah masalah sampit itu sudah selesai tidak usah di ungkit-ungkit lagi.
75. Slamet : (Marah) Dancok! Matamu! Ini bukan masalah persoalan sudah selesai apa belum, tapi dia telah menghina Bonek dan sama saja dia juga menghina masyarakat Surabaya, Bonek adalah bondo nekat Surabaya, jadi jika siapapun macam-macam dan dari manapun orang itu akan siap-siap mati saja.
76. Matraji : (tertawa dengan sekeras-kerasnya) ha…ha…..ha………apa dasarmu berbicara seperti itu,apa kamu tahu carok patek?(berniat menyindir dan membuat Slamet takut diah meludahi wajah slamet).
77. Slamet : (Dia membalas dengan menyodoknya dengan tongkatnya) Aku tahu cok!, Carok itu cara perang atau cara penyelesaian masalah dengan menggunakan Clurit.

78. Matraji : Bagus………(Sinis) Berarti kau sudah tahu, apa kau siap!
79. Slamet : Siap apane Cok?
80. Matraji : Siapa untuk Carok?
81. Slamet : Orang Surabaya tidak akan pernah takut dengan siapapun dan bagaimanapun masyarakat Surabaya tidak akan tinggal diam jika harga dirinya di injak-injak, apa lagi BONEK.(membanggakan dan menyombongkan diri)
82. Slamet : Kamu tahu JMP, Jalan semarang, Kenjeran, Bratang, Wonokromo, Kapasan,dan hampir semua daerah Surabaya di penuhi orang Madura dan secara tidak langsung mereka telah merebut daerah kekuasaan dan telah merebut sebagian dari mata pencaharian orang Surabaya, seperti juga penjual makanan, pengumpul barang bekas, penjual kayu, dan masih banyak yang lainya. Seperti juga kamu mengapa ada disini?
83. Matraji : Patek! Kau siap mati ya? Kau siap untuk mati he…orang pincang?
84. Slamet : Heh…! Lakukan saja jika kau berani dan sekali berteriak pasti orang-orang disekitar kampung ini akan keluar semua yang jelas itu adalah orang-orang Surabaya.
85. Matraji : (dia berlari keluar mengambil clurit, sambil menuding) tungggu dulu…….
86.Slamet : (Disela matraji megambil Clurit slamet berteriak) bahaya…..bahaya cepat kempul…..cepet (memukul kentongan atau lonceng pertnda bahaya)
SEMUA WARAGA BERKUMPUL DARI MULAI ANAK-ANAK, REMAJA, DEWASA BAHKAN ORANG TUA BERKUMPUL KEMUDIAN SLAMET MENJELASKAN APA YANG TERJADI.
87. Slamet : (dengan nada penuh semangat dan menggebu - nggebu) bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas, Mbak-mbak dan terutama remaja-remaja. Kita sudah dilecehkan orang Madura dia bilang orang Surabaya tidak ada apa-apanya dan tidak ada yang punya harga diri apalagi selama ini kita tidak sadar bahwa sebagaian dari Daerah Surabaya dikuasai oleh orang Madura, apa Bapak-bapak tidak sadar semua pria yang ada disini banyak yang pengangguran dan termasuk saya juga yak an rek…? Makanya ayo kia siap-siap sibab Matraji yang orang Madura itu marah karena itu ayo kita siap-siap rek..!
SEMUA SERENTAK BUBAR DARI BARISAN DAN PAK RT JUGA BERSERU, YANG MEMANG DIA ADALAH ORANG SURABAYA ASLI
88. Pak RT : (memberikan semangat kepada orang-orang itu) Ayo! Segera ambil barang yang bias digunakan untuk membuat gosong,sobek-sobek dan benjol badan Matraji kalau bias sampai dia ampun-ampun. Ayo cepet rek!
SEMUA WARGA MENJAWAB AYO……..DAN SEGERA KEMBALI KE TAMPAT SEMULA DENGAN EMOSI YANG MENGGEBUH

SEMUA BERTERIAK AYO HAJAR MATRAJI YANG SUDAH MELECEHKAN DAN MENGINJAK-INJAK HARGA DIRI ORANG-ORANG SURABAYA.

TERNYATA MATRAJI JUGA MEMANGGIL ORANG-ORANG MADURA DAN BERSERU-SERU MEMBAWA CLURIT

ORANG-ORANG SURABAYA BINGUNG DANTERCENGANG DAN SALAING MEMANDANG HE…..HE….HE………SUARA APA ITU KENAPA BANYAK ORANG YANG DATANG KEMARI DAN BER KOAR-KOAR “patek……..patek……….ayo serang orang-orang Surabaya……

MEREKA SALING BERHADAPAN, SAMBIL MENGANGKAT CLIRIT DAN ALAT YANG DIBAWANYA. DAN AKHIRNYA BLACK OUT.
Welly SK lahir di Lamongan, 25 Maret 1988. Alamat: Jl. Putri Gladi, Sukodadi, No. 01 RT.01 RW. 08 Kecamatan Sukodadi, Lamongan. No. hand phone: 085649901417 No. Rekening. BNI Cabang Gresik: 0147675308. Dia adalah Alumni Madrasah Aliyah tahun 2007. Aktif menulis sejak SMA karya tulis yang pernah dibuatnya adalah Puisi dan Drama. Selain itu juga dia aktif sebagai pelatih Teater di TEATER SEMAR COM SMK 4 Surabaya, Pelopor berdirinya sekaligus Sekjen PANTOMIME STUDIO di Surabaya. Pengurus TEATER LATA (Babat, Lamongan), Pengurus TEATER SENDRATASIK ( Jurusan Sendratasik, FBS, Universitas Negeri Surabaya) dan sekarang masih berstatus Mahasiswa di Jurusan Sendratasik (Drama) FBS, UNESA.